Dirjen WHO Dilarikan ke RS Usai Alami Hipertensi saat KTT G20

Pengukuran Tekanan Darah
Rio de Janeiro, Brasil – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami hipertensi dan gejala labirinitis saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Rio de Janeiro. Kejadian ini terjadi pada hari kedua KTT, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas isu-isu global, termasuk kesehatan, ekonomi, dan perubahan iklim.
Kejadian dan Penanganan Awal
Menurut sumber dari tim medis yang mendampingi Tedros, ia mulai merasakan gejala hipertensi yang cukup serius setelah menghadiri beberapa sesi pertemuan. Gejala tersebut termasuk pusing dan ketidaknyamanan. Tim medis segera memberikan pertolongan pertama di lokasi KTT sebelum memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Samaritano di Barra da Tijuca untuk perawatan lebih lanjut.
Kondisi Kesehatan Terkini
Setelah tiba di rumah sakit, Tedros menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memastikan kondisinya. Dokter menyatakan bahwa ia mengalami tekanan darah tinggi yang perlu ditangani dengan serius. Saat ini, Tedros sedang dalam perawatan intensif dan mendapatkan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darahnya.
Reaksi dari Komunitas Internasional
Kabar mengenai kondisi kesehatan Tedros mengejutkan banyak pihak, termasuk para pemimpin dunia yang hadir di KTT. Banyak yang mengungkapkan harapan agar ia segera pulih dan dapat kembali melanjutkan tugasnya di WHO. Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara WHO menyampaikan, "Kami berharap Dr. Tedros segera pulih dan kembali berkontribusi dalam upaya global untuk meningkatkan kesehatan masyarakat."
Harapan untuk Pemulihan
Tedros Adhanom Ghebreyesus dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam memimpin WHO, terutama selama masa krisis kesehatan global akibat pandemi COVID-19. Dengan berbagai tantangan kesehatan yang masih dihadapi dunia saat ini, harapan besar tertuju pada pemulihan cepatnya agar ia dapat kembali menjalankan peran pentingnya dalam organisasi tersebut.
KTT G20 sendiri terus berlanjut dengan agenda-agenda penting yang melibatkan diskusi tentang kolaborasi internasional dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Sementara itu, perhatian publik tetap terfokus pada perkembangan kondisi kesehatan Dirjen WHO.
Edukasi: Pentingnya Memahami Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah Rutin
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat di atas normal. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga dikenal sebagai "pembunuh diam-diam." Jika tidak ditangani, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gangguan penglihatan.
Gejala yang perlu diwaspadai:
- Pusing atau sakit kepala berat.
- Detak jantung tidak teratur.
- Sesak napas.
- Nyeri dada.
- Penglihatan kabur.
Langkah pencegahan dan penanganan:
- Rutin memeriksa tekanan darah. Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan minimal sekali setahun untuk orang dewasa tanpa faktor risiko. Jika memiliki riwayat hipertensi atau penyakit kardiovaskular, pemeriksaan lebih sering dianjurkan.
- Mengatur pola makan. Konsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya buah serta sayuran.
- Aktif secara fisik. Olahraga teratur, seperti berjalan kaki, dapat membantu menjaga tekanan darah.
- Mengelola stres. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
- Berhenti merokok dan membatasi alkohol.
Kesimpulan: Hipertensi adalah masalah kesehatan yang serius, tetapi dapat dicegah dan dikontrol dengan gaya hidup sehat serta pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Menjaga tekanan darah normal tidak hanya meningkatkan kualitas hidup tetapi juga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.