Pencegahan Penyakit Hipertensi Dengan Gaya Hidup Sehat Oleh Amelia Sandi Amd.Kep

Pencegahan penyakit hipertensi
Apa itu Hipertensi?
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah lebih tinggi dari nilai normal. Tekanan darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik merupakan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, diastolik adalah tekanan ketika jantung berada dalam posisi rileks atau istirahat untuk menerima darah kembali ke ruang jantung sebelum memompanya ke seluruh tubuh.
Pada kondisi hipertensi atau tekanan darah tinggi, tekanan sistolik sama dengan atau lebih dari 140 mmHg, sedangkan tekanan diastolik sama dengan atau melebihi 90 mmHg. Bila tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, dan lain sebagainya.
Penyebab Hipertensi
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu
A. Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi yang tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Meskipun penyebab dari hipertensi primer belum diketahui secara pasti, terdapat sejumlah faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jenis hipertensi primer, yaitu:
- Aktivitas fisik yang terbatas atau cenderung menerapkan sedentary lifestyle.
- Mengonsumsi minuman beralkohol terlalu banyak.
- Pola makan yang kurang sehat.
- Faktor genetik atau riwayat keluarga.
- Obesitas.
B. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah tekanan darah tinggi yang dipicu atau sebagai komplikasi dari kondisi medis tertentu. Adapun beberapa penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi adalah sebagai berikut:
- Penyakit ginjal.
- Sindrom Conn (kondisi ketika tubuh memproduksi hormon aldosteron berlebih).
- Sindrom Cushing (kondisi Koarktasio aorta (penyempitan pembuluh darah aorta).
- Penyakit pembuluh darah ginjal, seperti stenosis arteri ginjal.
- Obstructive sleep apnea.
Untuk mendiagnosis hipertensi, dokter akan melakukan anamnesis (wawancara medis) mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien dan keluarga terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, mulai dari pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, laju nadi, laju napas, suhu), dan pemeriksaan jantung dengan menggunakan stetoskop
- Optimal: Sistolik < 120 mmHg dan diastolik < 80 mmHg.
- Normal: Sistolik 120–129 mmHg dan/atau diastolik 80–84 mmHg.
- Normal tinggi: Sistolik 130–139 mmHg dan/atau diastolik 85–89 mmHg.
- Hipertensi derajat 1: Sistolik 140–159 mmHg dan/atau diastolik 90–99 mmHg.
- Hipertensi derajat 2: Sistolik 160–179 mmHg dan/atau diastolik 100–109 mmHg.
- Hipertensi derajat 3: Sistolik >= 180 mmHg dan/atau diastolik >= 110 mmHg.
- Hipertensi sistolik terisolasi: sistolik ≥140 mmHg dan diastolik <90 mmHg.
Pengobatan Hipertensi
Tujuan utama pengobatan hipertensi adalah mengembalikan tekanan darah normal. Hal ini bisa dilakukan dengan mengontrol tekanan darah melalui obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Adapun gaya hidup sehat yang perlu diterapkan oleh penderita hipertensi adalah sebagai berikut:
- Menjaga berat badan ideal.
- Menerapkan pola makan yang sehat.
- Mengurangi konsumsi garam.
- Olahraga secara rutin.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok.
Artikel dibuat Oleh : Amelia Sandi Amd.Kep